Cara Menentukan Elektron Valensi Golongan Utama dan Golongan Transisi

  • Supriyadi Pro
  • Des 22, 2024
Cara Menentukan Elektron Valensi Golongan Utama dan Golongan Transisi

Elektron valensi merupakan elektron yang berada di kulit terluar atom dan bertanggung jawab dalam proses pembentukan ikatan kimia. Pemahaman mengenai elektron valensi sangat penting untuk menjelaskan sifat kimia unsur-unsur, baik dalam golongan utama maupun golongan transisi. Artikel ini akan membahas cara menentukan elektron valensi untuk kedua golongan tersebut, disertai penjelasan teori dan contohnya.

Elektron Valensi pada Golongan Utama (Golongan A)

Golongan utama mencakup unsur-unsur dari golongan 1 (IA) hingga golongan 8 (VIIIA) dalam tabel periodik. Elektron valensi pada golongan utama relatif mudah ditentukan karena berkaitan langsung dengan nomor golongan.

Aturan Umum untuk Golongan Utama

  • Golongan 1 (IA): Memiliki 1 elektron valensi.
  • Golongan 2 (IIA): Memiliki 2 elektron valensi.
  • Golongan 13 (IIIA): Memiliki 3 elektron valensi.
  • Golongan 14 (IVA): Memiliki 4 elektron valensi.
  • Golongan 15 (VA): Memiliki 5 elektron valensi.
  • Golongan 16 (VIA): Memiliki 6 elektron valensi.
  • Golongan 17 (VIIA): Memiliki 7 elektron valensi.
  • Golongan 18 (VIIIA): Memiliki 8 elektron valensi (kecuali helium, yang hanya memiliki 2 elektron valensi).

Contoh Penentuan Elektron Valensi Golongan Utama

  1. Sodium (Na): Sodium berada di golongan 1 (IA). Elektron valensinya adalah 1.
  2. Oksigen (O): Oksigen berada di golongan 16 (VIA). Elektron valensinya adalah 6.
  3. Klorin (Cl): Klorin berada di golongan 17 (VIIA). Elektron valensinya adalah 7.
  4. Neon (Ne): Neon berada di golongan 18 (VIIIA). Elektron valensinya adalah 8.

Golongan utama cenderung mengikuti aturan oktet dalam pembentukan ikatan kimia. Misalnya, unsur golongan 1 akan kehilangan 1 elektron untuk mencapai konfigurasi oktet, sementara unsur golongan 17 akan menerima 1 elektron.

Baca juga: Sifat Keperiodikan Unsur Afinitas Elektron Beserta Grafik

Elektron Valensi pada Golongan Transisi (Golongan B)

Golongan transisi mencakup unsur-unsur dari blok d dalam tabel periodik, yaitu golongan 3 hingga 12. Menentukan elektron valensi pada golongan transisi lebih kompleks karena melibatkan elektron pada subkulit d dan s.

Aturan Umum untuk Golongan Transisi

  1. Elektron valensi untuk unsur golongan transisi meliputi elektron pada subkulit s terluar dan subkulit d yang tidak penuh.
  2. Konfigurasi elektron ditentukan berdasarkan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan prinsip eksklusi Pauli.

Langkah-Langkah Menentukan Elektron Valensi Golongan Transisi

  1. Tuliskan Konfigurasi Elektron: Tentukan konfigurasi elektron unsur berdasarkan nomor atomnya.
  2. Identifikasi Elektron pada Subkulit Terluar: Perhatikan subkulit s dan subkulit d.
  3. Jumlahkan Elektron yang Tidak Penuh: Elektron valensi adalah jumlah elektron pada subkulit s dan elektron pada subkulit d yang tidak penuh.

Contoh Penentuan Elektron Valensi Golongan Transisi

  1. Scandium (Sc):
    • Nomor atom: 21
    • Konfigurasi elektron: [Ar] 3d¹ 4s²
    • Elektron valensi: Elektron pada 4s (2) + elektron pada 3d (1) = 3.
  2. Iron (Fe):
    • Nomor atom: 26
    • Konfigurasi elektron: [Ar] 3d⁶ 4s²
    • Elektron valensi: Elektron pada 4s (2) + elektron pada 3d (6) = 8.
  3. Copper (Cu):
    • Nomor atom: 29
    • Konfigurasi elektron: [Ar] 3d¹⁰ 4s¹
    • Elektron valensi: Elektron pada 4s (1) + elektron pada 3d (10). Meskipun 3d penuh, kadang-kadang hanya elektron pada 4s yang dianggap valensi, tergantung konteks reaksi kimia.
  4. Zinc (Zn):
    • Nomor atom: 30
    • Konfigurasi elektron: [Ar] 3d¹⁰ 4s²
    • Elektron valensi: Elektron pada 4s (2). Subkulit d penuh (10 elektron) tidak dianggap valensi.

Baca juga: Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron Reaksi Redoks

Perbandingan Elektron Valensi Golongan Utama dan Golongan Transisi

AspekGolongan UtamaGolongan Transisi
Nomor Golongan1–183–12
Subkulit yang Terlibats dan ps dan d
Penentuan Elektron ValensiMudah, sesuai nomor golonganLebih kompleks, bergantung pada konfigurasi elektron
Contoh UnsurNa, O, ClSc, Fe, Cu

Pentingnya Elektron Valensi dalam Kimia

Elektron valensi menentukan sifat kimia suatu unsur, seperti:

  1. Kemampuan Membentuk Ikatan: Unsur dengan elektron valensi sedikit (seperti logam alkali) cenderung kehilangan elektron, sementara unsur dengan elektron valensi mendekati oktet (seperti halogen) cenderung menerima elektron.
  2. Reaktivitas: Unsur dengan elektron valensi 1 atau 7 sangat reaktif karena cenderung mencapai konfigurasi stabil.
  3. Jenis Ikatan: Elektron valensi menentukan apakah suatu ikatan bersifat ionik, kovalen, atau logam.

Baca juga: Rangkaian Listrik (Pengertian, Rumus dan Contoh Soal)

Menentukan elektron valensi adalah langkah penting untuk memahami perilaku kimia unsur. Pada golongan utama, elektron valensi dapat langsung diketahui dari nomor golongan, sedangkan pada golongan transisi, diperlukan analisis konfigurasi elektron untuk menentukan elektron valensi. Dengan memahami elektron valensi, kita dapat meramalkan sifat kimia dan perilaku reaksi unsur-unsur tersebut, baik dalam lingkungan laboratorium maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Post Terkait :